Foto Bersama Teman kampus Nurulhudi Di Kantor WWTP Coca-Cola Nurulhudi Di Proses WWTP Coca-Cola Pengusaha Muda Sukses (Umur 18 Th) Di Bisnis Minuman Teh Kempot Wira Usaha Warnet Nurulhudi

Selasa, 16 Juli 2013

Ketidaknyamanan Jadi Pegawai


 

Berangkat dari keadaan yang tidak nyaman, biasanya seseorang memiliki tekad yang kuat untuk merubah keadaan tersebut.
yup.. Jelas saya sudah tidak lagi merasa nyaman dengan keadaan diri yang terus-terusan seperti ini. harus berubah menjadi lebih baik.
Mungkin saat ini saya sedang dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar, dimana tradisi yang ada harus saya putus disini. Bukan tradisi jahiliyah/bid'ah yang sedang saya bahas disini.
Tradisi menjadi seorang karyawan/pegawai lah yang saya maksud sekarang.

Antara keinginan dan Tanggung jawab

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Setiap suami tentu menginginkan yang terbaik bagi istrinya.
Setiap anak tentu menginginkan yang terbaik bagi orang tuanya.
Dst.

Tau kenapa?
Karena mereka sayang.
Ketika kita menyayangi seseorang, tentu kita menginginkan hanya hal-hal yang terbaik yang terjadi padanya.
Itupun terjadi pada kedua orang tua saya.
Mereka menginginkan saya menjadi seorang pegawai setelah lulus kuliah nanti, Insya Allah.
tentu bukan karena mereka tidak ingin anaknya sukses dalam berwirausaha, tapi karena dunia wirausaha masih cukup asing bagi kedua orang tuaku. Yang tentunya membuat orang tua saya tidak yakin untuk melepaskan anaknya untuk berwirausaha.
"Siapa yang akan membantunya ketika membangun usahanya nanti?
Ketika usaha anakku jatuh, apa yang harus saya lakukan?"
mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sempat terpintas dibenak kedua orang tuaku, sehingga mereka belum sependapat denganku dalam hal ini.

Sekolah formal = mesin pencipta karyawan secara massal
Berbicara mengenai karyawan, mungkin belum banyak yang sadar, dan saya pun baru saja kemarin menyadarinya. Dalam buku "Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian" sempat disebutkan bahwa setelah revolusi industri di prancis, mulailah digencarkan pengadaan sekolah formal bagi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
Tahu kenapa?
ternyata revolusi industri menuntut banyak pekerja yang setidaknya memiliki kemampuan baca tulis, dan memiliki moral yang baik agar dapat berkerja dalam bagian-bagian tertentu seperti memencet tombol, menjalankan mesin, melakukan perintah atasan, dsb. Untuk itulah ada sekolah-sekolah formal.
yaah, setidaknya pernyataan diatas adalah benar menurut penulis.^_^

Aku Ingin Menjadi Pengusaha
mm..
harus presentasi dengan baik agar mendapatkan respon yang baik..^_^
presentasi ke siapa?
ya orang tua..
mudah-mudahan bisa meyakinkan mereka..agar saya bisa cepat-cepat terjun ke dunia itu..
Entah akan gagal berapa banyak..
Insya Allah aku akan bangkit lebih banyak dari kegagalan itu kelak..

siap-siap presentasi..^_^

2 komentar:

  1. artikelnya top banget. tapi kok nama saya tidak disebut pak? saya kan pingin kondang juga pak...

    BalasHapus
  2. Maaf sebelumnya pak! Saya masih tahap belajar,sehingga saya melupakan bapak tidak saya postingkan di blog saya,mungkin karena akhir akhir ini banyak tugas / UAS dan aktivitas di pekerjaan serta aktivitas di rumah! Jujur saja saya berhutang budi banyak sama bapak yang memberikan motivasi banyak untuk mengawali usaha saya buka warnet sebagai kesibukan saya dan keluarga saya dalam menunjang biaya hidup,dengan apa saya harus balas kebaikan bapak!

    BalasHapus