Nurulhudi Bosan Jadi Pegawai
Sukses Kuliah-Sukses Kerja-Sukses Usaha
Kamis, 22 Agustus 2013
Bukan soal produk, tapi soal cara menjual
Ada 3 buah kaleng minuman dari pabrik yang sama, ukuran yang sama, gudang yang sama, dimasukkan dalam kardus yang sama dan diantarkan ke 3 tempat berbeda oleh orang yang sama.
Kaleng pertama diantarkan ke pedagang asongan di pinggir jalan, pedagang itu lalu menjajakan kaleng itu ke orang2 yang lalu lalang di jalanan. Dan alhamdulillah minuman itu terjual dengan harga Rp. 2.000,-
Kaleng kedua diantakan ke sebuah warung makan. Oleh pemilik warung kaleng itu dijajar rapi di meja makan. Jika ada yang membelinya, pemilik memberikan gelas berisi es batu dan pembeli tinggal menuangkan saja ke dalam gelas. Di sini minuman itu terjual dengan harga Rp. 3.000,-
Kaleng ketiga di bawa ke sebuah hotel. Dia diletakkan begitu saja di dalam gudang gelap. Jika ada yang beli, baru dikeluarkan. Dibuka kalengnya dan dituangkan dalam gelas kristal indah dan es batu yang terbuat dari air mineral. Sebuah sedotan cantik dan sepotong buah segar menghias di pinggir gelas. Seorang pelayan dengan pakaian rapi dan necis membawanya dalam nampan perak yang indah. Di sini, minuman itu terjual dengan harga Rp. 50.000,-
Rekan cbers yang penuh semangat, itulah harga sebuah produk. Kita sering bingung bagaimana menghargai sebuah produk. Kita sering dibuat keheranan bagaimana produk yang sama bisa terjual dengan harga yang berbeda. Bahkan anehnya produk yang harganya lebih mahal itu justru lebih laris daripada yang kita jual murah.
Bisnis itu bukan soal aku punya ini dan kamu harus bayar segini. Bisnis itu adalah bagaimana aku menjual ini dengan harga yang aku inginkan.
Sebuah sarung yang anda satukan dalam sebuah wadah, tertumpuk begitu saja dan pengunjung bebas mengobrak-abrik tatanannya harganya mungkin hanya 10-15ribu saja. Sedangkan jika dikemas dalam kemasan box yang rapi, harganya bisa naik menjadi 25 ribu. Sementara jika anda jual sarung dengan lipatan yang diatur sedemikian rupa sehingga mirip bunga lalu dimasukkan dalam box mica transparant dengan pita cantik, harganya bisa menembus 100 ribu.
Ada orang2 yang senang dagangannya laris manis, terjual banyak sehingga berani memberi harga sangat murah. Ada juga orang2 yang target penjualannya sedikit tapi untungnya besar.
100 x 10.000 atau 10 x 100.000
Keduanya menghasilkan 1 juta, tapi dengan tenaga yang mungkin berbeda. Saya tidak sedang menyalahkan salah satunya, tapi saya ingin menunjukkan bahwa menjual itu tidak ada kaitannya dengan produk. Menjual itu adalah seni bagaimana orang mau membeli produk kita dengan harga yang kita sukai
Jadi, berhentilah bertanya "Apakah produk ini laku?" tapi mulailah bertanya, "Bagaimana caranya biar produk ini laku"
Senin, 05 Agustus 2013
Kamis, 18 Juli 2013
Cerita Sukses Wirausaha Muda
Kisah Sukses
Pengusaha Muda kali ini menceritakan seorang pemuda berusia 18 tahun yang sukses dari bisnis teh kemasan siap saji. Usaha ini banyak diminati dikarenakan keuntungan yang lumayan besar, dan pembuatannya pun juga tidak sulit. Victor Giovan Raihan seorang pelajar umur 18 tahun dari kota Kepanjen Malang yang kini sukses dari jualan teh racikannya sendiri.
Bermula dari iseng-iseng bikin minuman yang memadukan teh dengan susu fermentsi, tak disangka didapat hasil minuman yang ‘mak nyus’, dan digemari banyak orang. Kini meracik teh plus yoghurt menjadi kegiatan tiap hari sehabis pulang sekolah.
Diawali
dengan modal Rp 3 juta pinjaman dari orangtua, kini per outlet paling
sedikit bisa menghasilkan Rp 2 juta-an per bulan. Ide nama Teh Kempot
berawal dari cara orang meminum teh kemasan tersebut dengan sedotan,
jika minumannya terasa enak, sampai habis pun pasti orang akan terus
menyedotnya sampai bentuk pipinya kempot. Nah.. akhirnya dinamakan Teh
Kempot…
Victor
Giovan Raihan yang masih duduk dibangku SMA Negeri 1 Kepanjen, kini
sudah memiliki 10 outlet Teh Kempot yang dikelola sendiri dan ada juga
17 outlet Teh Kempot lain yang dikelola oleh beberapa mitranya. Untuk
bisa bermitra dengannya cukup bayar Rp 3,5 juta dengan fasilitas 1 paket
booth gerobak, peralatan masak dan 100 gelas kemasan pertama. Outletnya
tidak hanya tersebar di daerah Kepanjen atau Malang saja. Ada dua mitra
yang berada di Jakarta dan Palembang.
Saat
ini Victor belum berani memfranchisekan produk tehnya. Disamping masih
sangat pemula, dengan system kemitraan ini marjin keuntungannya bisa 350
persen. Jika dibandingkan kuliner lain seperti, Bakso Mercon yang juga
ia kelola, keuntungannya hanya 100 persen.
Awalnya
memang Victor lebih dulu jualan bakso sebelum jualan teh yoghurt. Kios
baksonya baru ada di lima tempat yang semuanya ada di Kota Malang. Pada
tahun ini ia ada rencana menambah lima outlet lagi. Berjalan seiringnya
waktu, bisnis yang dikelolanya kini berkembang ke bisnis minuman.
Alasannya sangat sederhana, jika orang makan bakso biasanya pasti butuh
minum.
Untuk
ekspansi usahanya, Victor masih belum mau mengajukan kredit ke badan
financial manapun. Karena modal pribadi ditambah pinjamam orangtua masih
sangat memungkinkan. Kisah Sukses Pengusaha Muda ini
layak kita jadikan referensi sebagai penyemangat. Jika Victor Giovan
Raihan yang masih berusia muda saja bisa sukses, kenapa kita tidak?
Cara Berwira Usaha Ala Nurulhudi
Langkah Yang Dibutuhkan Untuk Membuka Usaha Sendiri
Saat
ini, banyak orang-orang yang semakin sulit untuk mendapat pekerjaan,
apalagi bagi orang-orang yang tidak memiliki keahlian khusus. Membuka
usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan
uang.
Memang
tidak dapat dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan,
menjadi boss untuk diri sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan
keuntungan yang didapat apabila usaha tersebut sukses tergolong besar.
Akan tetapi, resiko yang dihadapi pun jadi jauh lebih besar dibanding
menjadi karyawan perusahaan.
Apabila
Anda tertarik membuka usaha sendiri, Gajimu akan memberikan tips
langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum membuka usaha sendiri.
a. Menganalisis jenis usaha terkait
Anda
harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis usaha yang
Anda minati. Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan keahlian
dan pengalaman Anda di jenis usaha tersebut. Lakukan analisis Break Event Point untuk menentukan potensi yang ada dalam jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda secara detail (Sales forecast, analisa arus kas,etc). Setelah itu susun rencana pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda tersebut.
b. Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang sesuai
Jika
Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana usaha/business plan
proposal adalah sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha itu
sendiri, rencana usaha juga akan membantu Anda mengetahui berapa banyak
uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu untuk
dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.
c. Siapkan Modal
Modal
merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak orang
ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan.
Modal dapat dihasilkan dari : modal sendiri dari hasil menabung, mencari
modal dari investor, atau meminjan uang dari bank, dan sistem partnership. Selain modal awal, Anda juga harus memiliki minimal tiga bulan dari anggaran keluarga Anda dalam bank
Anda juga dapat memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer) dari suatu produk atau barang
d. Jadikanlah usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui hukum
- Tentukan struktur hukum untuk usaha Anda
- Pilih nama yang baik bagi usaha Anda
- Daftarkan nama usaha Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang resmi dan sah di mata hukum
- Siapkan dokumen-dokumen organisasi
- Uruslah surat-surat perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan, Nama Perusahaan, Hak atas nama perusahaan, Pengakuan dan pengesahan
e. Perluas Networking Anda
Networking dapat
menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda. Anda dapat bergabung
dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha Anda. Hal ini dapat
Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri, sehingga pada saat Anda
mulai memasarkan produk/jasa yang Anda tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.
Semoga
tips dari Gajimu ini dapat memberikan pencerahan bagi Anda yang ingin
memulai usaha sendiri. Selamat berusaha, semoga sukses!Pada Tgl 20 Juli 2012 bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan tahun kemarin saya Nurulhudi Mustofa memulai usaha baru dengan beberapa tips dan trik sebagai berikut:
Memulai usaha warnet (warung internet) perlu keberanian, pengetahuan dan paling penting adalah informasi. Hal ni dkarenakan bisnis warnet adalah usaha jasa yang mengikuti informasi teknologi informasi yang semakin berkembang. Namun bila Anda ingin memulai bisnis warnet, Anda tak perlu khawatir karena internet sudah menjadi salah satu kebutuhan yang ‘pokok’ bagi sebagian besar masyarakat.
Pengusaha warnet pemula biasanya acap mengalami kendala untuk memulai bisnis ini, dikarenakan keterbatasan pengetahuan akan teknologi komputer, keterbatasan pengetahuannya akan jaringan sampai ke waktu yang cukup padat hingga tidak sempat untuk memulainya. Berikut, tips dan trik tentang bagaimana dan darimana sebaiknya kita memulai bisnis.
Situasi pertama yang harus kita perhatikan seksama adalah:
1. PasarPastikan Anda menemukan satu tempat atau lokasi yang di kawasan itu memang masih jarang warnet dan kebutuhan akan internet memang cukup tinggi, misalkan lokasi yang di sekitarnya terdapat perkantoran, sekolah, kampus dll.
2. Daya listrik Kebutuhan daya listrik untuk bisnis ini tergolong membutuhkan daya listrik tinggi, minimal sekitar 2.500 watt (8-10 komputer). Carilah informasi ke PLN, tentang prosedur dan harga untuk penambahan daya. Jika poin ini sudah terpenuhi, silahkan lanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Pemilihan warnet jenis game atau non-game Pilihan ini yang menuntut kita untuk terjun langsung ke lapangan, dengan mencari informasi tentang jenis warnet apa yang sekiranya tepat untuk dibuka. Banyak kejadian di mana kita terlalu gegabah memutuskan untuk membuka warnet jenis games di daerah pemukiman padat, memang animo peminat cukup tinggi, namun dengan itulah biasanya kita terbentur masalah baru, seperti larangan orangtua kepada anak-anaknya, masyarakat yang menegur kita, ataupun kesulitan untuk membuka warnet 24 jam dikarenakan lokasi yang berada di daerah pemukiman.
Agar terhindar dari masalah diatas maka lokasi seperti : ruko, kios, lokasi pinggiran jalan raya adalah lokasi yang tepat.
Berbeda dengan warnet jenis non-games, pilihan ini lebih ‘luwes’ dan fleksible. Karena tujuan kita membangun warnet tersebut memang untuk menyediakan fasilitas layanan internet di sekitar kita, seperti untuk penunjang para pelajar, bukan tempat yang hanya digunakan untuk bermain game saja. Tentu ini lebih banyak kandungan nilai positifnya. Banyak warnet jenis non-games yang bisa menjadi besar dan ramai. Adalah service dari warnet itu sendiri yang menunjang, pelayanan yang baik dan yang pasti adalah kecepatan koneksi, kenyamanan ruangan dan masih banyak lagi. Jadi untuk warnet jenis non-games ini kita bisa lebih mudah untuk penentuan lokasinya.
Untuk menunjang hal-hal diatas, kita memerlukan satu paket warnet yang bermutu dan berkualitas, seperti:
1. Komputer
Komputer yang akan kita pilih untuk setiap pelanggan haruslah memenuhi persyaratan yang baik, bukannya asal komputer yang penting murah. Komputer yang baik adalah komputer yang mampu menjalankan aplikasi-aplikasi baru saat ini ini. Komputer yang baik adalah komputer yang fisik dari hardware itu sendiri masih bisa bertahan minimal 4 tahun ke depan.
2. Bilik
Adakalanya kita membutuhkan privasi kita dihormati. Sama halnya dengan warnet, berilah kenyamanan privasi kepada setiap konsumen Anda. Berilah ruang yang sekiranya mereka bisa nyaman bermain, hingga akhirnya betah berlama-lama. Namun satu hal perlu diperhatikan, hindari pembuatan bilik yang 70% tertutup, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan tempat.
3. Pelayanan
Pelayanan yang baik adalah warnet yang lengkap fasilitasnya. Warnet yang bisa menyediakan minuman dingin, snack, toilet bahkan mushola. Warnet yang menyediakan jasa seperti printer, scanner, cetak photo dan masih banyak lagi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah operator warnet, cari operator yang berpengalaman atau paling tidak memiliki pengetahuan tentang komputer dan sudah terbiasa menggunakan komputer. Hal ini akan mempermudah dalam perawatan dan penanganan jika suatu saat terjadi masalah pada warnet Anda.
Selasa, 16 Juli 2013
Ketidaknyamanan Jadi Pegawai
Berangkat dari keadaan yang tidak nyaman, biasanya seseorang memiliki tekad yang kuat untuk merubah keadaan tersebut.
yup.. Jelas saya sudah tidak lagi merasa nyaman dengan keadaan diri yang terus-terusan seperti ini. harus berubah menjadi lebih baik.
Mungkin saat ini saya sedang dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar, dimana tradisi yang ada harus saya putus disini. Bukan tradisi jahiliyah/bid'ah yang sedang saya bahas disini.
Tradisi menjadi seorang karyawan/pegawai lah yang saya maksud sekarang.
Antara keinginan dan Tanggung jawab
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Setiap suami tentu menginginkan yang terbaik bagi istrinya.
Setiap anak tentu menginginkan yang terbaik bagi orang tuanya.
Dst.
Tau kenapa?
Karena mereka sayang.
Ketika kita menyayangi seseorang, tentu kita menginginkan hanya hal-hal yang terbaik yang terjadi padanya.
Itupun terjadi pada kedua orang tua saya.
Mereka menginginkan saya menjadi seorang pegawai setelah lulus kuliah nanti, Insya Allah.
tentu bukan karena mereka tidak ingin anaknya sukses dalam berwirausaha, tapi karena dunia wirausaha masih cukup asing bagi kedua orang tuaku. Yang tentunya membuat orang tua saya tidak yakin untuk melepaskan anaknya untuk berwirausaha.
"Siapa yang akan membantunya ketika membangun usahanya nanti?
Ketika usaha anakku jatuh, apa yang harus saya lakukan?"
mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sempat terpintas dibenak kedua orang tuaku, sehingga mereka belum sependapat denganku dalam hal ini.
Sekolah formal = mesin pencipta karyawan secara massal
Berbicara mengenai karyawan, mungkin belum banyak yang sadar, dan saya pun baru saja kemarin menyadarinya. Dalam buku "Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian" sempat disebutkan bahwa setelah revolusi industri di prancis, mulailah digencarkan pengadaan sekolah formal bagi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.
Tahu kenapa?
ternyata revolusi industri menuntut banyak pekerja yang setidaknya memiliki kemampuan baca tulis, dan memiliki moral yang baik agar dapat berkerja dalam bagian-bagian tertentu seperti memencet tombol, menjalankan mesin, melakukan perintah atasan, dsb. Untuk itulah ada sekolah-sekolah formal.
yaah, setidaknya pernyataan diatas adalah benar menurut penulis.^_^
Aku Ingin Menjadi Pengusaha
mm..
harus presentasi dengan baik agar mendapatkan respon yang baik..^_^
presentasi ke siapa?
ya orang tua..
mudah-mudahan bisa meyakinkan mereka..agar saya bisa cepat-cepat terjun ke dunia itu..
Entah akan gagal berapa banyak..
Insya Allah aku akan bangkit lebih banyak dari kegagalan itu kelak..
siap-siap presentasi..^_^
Langganan:
Postingan (Atom)